Kamis, 16 Januari 2014

Mengenang Tragedi Stadion Brawijaya Kediri (Bag-1)


Copas Sam Juned Aremania Balikpapan

Berikut ayas refresh kembali tentang kejadian memilukan yang terjadi di stadion Brawijaya Kediri kala Arema bertanding melawan Persiwa Wamena yang akhirnya Arema kalah bukan oleh Persiwa, akan tetapi kalah oleh wasit. Dan hal ini mengakibatkan terjadinya tragedi Kediri obong.
Bagi yang tahu akan kejadian ini posting ini hanya bersifat refresh, akan tetapi bagi yang belum tahu berita ini, ini hanya pemberitahuan bagi nawak2 sehingga ngerti kenapa suporter Persik Kediri sampai sekarang masih antipati terhadap Aremania. Monggo disimak.
Perjuangan keras ditunjukkan seluruh pemain Arema hingga 69 menit partai Singo Edan bentrok Persiwa Wamena di Stadion Brawijaya Kediri, petang kemarin. Alexander Pulalo dkk mengusung semangat tinggi di lapangan, meski mereka ‘dikerjai’ pengadil pertandingan. Laga terhenti karena Aremania ngamuk lantaran tim kesayangannya menjadi korban ketidak-fairan kepemimpinan pengadil.
Itu tersulut akibat tiga gol Arema masing-masing Elie Aiboy ’10, bunuh diri OK Jhon ’38 dan Emile Bertrand Mbamba ’52 dianulir wasit Jajat Sudrajat (Cianjur). Pengadil laga memutuskan pemain Arema sebelumnya berdiri off side. Laga terhenti perdana Arema di babak delapan besar Ligina XIII tersebut terhenti dengan kedudukan 1-2 untuk keunggulan Persiwa Wamena.
Pembina Arema, Darjoto Setyawan mengaku bangga dengan penampilan para pemain Singo Edan. Anak didik duet pelatih, Djoko Susilo-Herman Kadiaman ini menunjukkan semangat juang tinggi dan tetap konsentrasi penuh saat tampil di lapangan. Meskipun skuad Arema terpaksa masih ketinggalan 1-2 dari Persiwa dalam pertandingan panas itu.
‘’Saya salut dan bangga dengan perjuangan pemain Arema. Mereka tetap konsentrasi penuh di lapangan. Terhadap wasit dan kedua asisten wasit, biarkan seluruh masyakarat Indonesia menilai sendiri kinerjanya karena seluruh masyarakat Indonesia melihat sendiri dari layar televisi,” ujar Darjoto Setyawan, Pembina Arema kepada Malang Post, petang kemarin.
Sementara itu, kekecewaan mendalam dirasakan Aremania saat memenuhi janjinya membirukan Stadion Brawijaya, petang kemarin. Mereka mendukung langsung perjuangan Arema saat bentrok dengan Persiwa. Sekitar 15 ribu Aremania kecewa dengan kepemimpinan pengadil pertandingan. Aremania menilai, Arema disetting tidak boleh menang atas Persiwa.
‘’Arema nggak boleh menang lawan Persiwa. Masak tiga gol Arema seluruhnya dianulir wasit. Kalau satu gol dianulir itu tidak apa-apa. Arema musuhnya hanya wasit,” ujar salah satu Aremania seusai pertandingan.

http://junedoyisam.wordpress.com/2011/08/17/mengenang-tragedi-stadion-brawijaya-kediri-bag-1-tragedi-kediri-obong/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar