Siapa yang tidak tahu tentang slogan “Salam Satu Jiwa Arema”,??
Siapa yang tidak tahu tentang lagu Apa Rapper “SALAM SATU
JIWA”..??
Jangankan Aremania & Aremanita saja yang tahu, Tapi slogan
itu sudah menular ke seantaro masyarakat Indonesia, bahkan penjuru dunia,
Beberapa contoh:
Lihat apa yg dinyanyikan oleh supporter negara tetangga kita
yang notabenya adalah Negara musuh bebutan kita Indonesia,
Orang mungkin awam dengan nama Harimau Malaya, tapi tidak dengan
lagu Salam satu Jiwa yang di tiru oleh supporter tersebut, Mereka dengan
bangganya menyanyikan lagu tersebut, padahal lagu itu asli dari Aremania, Lagu
yang mnjadi identitas dan kebanggaan kita terhadap Arema,
Video Arema Salam satu jiwa Arema
Bahkan mreka pun tanpa malu-malu belajar pada kita, salah
satunya dengan mengundang sang The Conducktor Yuli Sumpil untuk memberi contoh lagu
itu sekaligus menularkan virus Salam Satu Jiwa di negeri tersebut…Mereka ingin
tahu tentang makna lagu itu, Mereka ingin tahu tentang Aremania yang Notabenya
pernah mnjadi The Best Suporter Indonesia, Mereka ingin belajar lebih kreatif,
Mereka ingin mnjadi teladan bagi supporter-suporter di negeri tersebut,,
Salam Satu Jiwa Harimau Malaya
Belum lagi seperti sam Hari Pandiono, yang menyebarkan virus
Salam Satu Jiwa, di luar negeri, di penjuru dunia, dari satu Negara ke Negara lain,
dari sebuah event Internasional ke hajatan” Fifa yang lebih besar seperti gelaran
piala dunia dan Piala eropa DLL,, yang tidak bisa di hitung dengan materi,
tenaga maupun waktu, Semua itu demi kebanggaan kita semua nawak terhadap Arema.
Salut Sam dengan anda,, Ayas tidak ada apa-apanya….
Bukankah bangga Arema Dan Aremania di kenal di penjuru
dunia??
Istilahe dalam konteks pandang “ Iki Loch Aremania Iku, iki
loch maknae Salam Satu jiwa iku…:D,
Mengutip sedikit dari sam Andi Bachtiar Yusuf, sineas muda
yang menggarap berbagai proyek film
Bertema sepakbola pernah berujar “ Bahwa
Aremania adalah salah satu kelompok supporter terbaik di dunia, dimana beliau
menunjukkan pada dunia lewat film The Conductor yang meraih beberapa
penghargaan di berbagai festifal film.
Lewat film The Conductor tersebut, seolah menunjukkan pada
dunia bahwa Aremania memiliki fanatisme yang luar biasa, Fanatisme Aremania
ibarat Loyalitas tanpa batas, bagi Aremania sendiri sepakbola ibarat kegiatan religius beserta identitas yang
memayunginya.
salah satu bagian film documenter The Conductor karya Andi Bachtiar Yusuf
Sedikit copas dari artikel nawak Aremania yang ayas ambil dari WeAremania:
Di
tataran fanatisme, Aremania terlihat jauh meninggalkan siapapun
dibandingkan kelompok suporter di negara lain di sekitaran wilayah
regional Indonesia. "Sesuatu yang belum pernah saya lihat dalam 30 tahun
terakhir" ujar Paolo Bertolin seorang programmer asal Italia di
festival Film Venice ketika berbincang dengan Ucup beberapa tahun lalu.
Di Indonesia, sepakbola adalah sebuah gairah. Di beberapa kota besar tanah air seperti Malang, Surabaya, Bandung, dan lainnya kegairahan itu ditunjukkan ketika tim dari kota tersebut berlaga. Ketika Arema ataupun Persib bertanding, jalanan di sepanjang kota menjadi lebih sepi dibandingkan biasanya. Tidak banyak orang yang berkeliaran di jalanan meskipun jadwal pertandingan dilangsungkan bersamaan dengan waktu pulang kerjanya karyawan. Sebagian besar menyibukkan diri di depan layar kaca ataupun menajamkan pendengaran sembari memilih frekuensi radio yang tepat dimana satu ataupun dua stasiun radio menyiarkan pertandingan tersebut.
Di Indonesia, sepakbola adalah sebuah gairah. Di beberapa kota besar tanah air seperti Malang, Surabaya, Bandung, dan lainnya kegairahan itu ditunjukkan ketika tim dari kota tersebut berlaga. Ketika Arema ataupun Persib bertanding, jalanan di sepanjang kota menjadi lebih sepi dibandingkan biasanya. Tidak banyak orang yang berkeliaran di jalanan meskipun jadwal pertandingan dilangsungkan bersamaan dengan waktu pulang kerjanya karyawan. Sebagian besar menyibukkan diri di depan layar kaca ataupun menajamkan pendengaran sembari memilih frekuensi radio yang tepat dimana satu ataupun dua stasiun radio menyiarkan pertandingan tersebut.
Di mana dalam film itu diungkapkan sisi lain dari Arema,
sebuah klub yang berbeda dari tim yang lain di mana Arema mampu bertahan dengan mandiri tanpa dana APBD, diceritakan juga
tentang fanatisme dan loyalitas aremania terhadap klub yang dicintainya Arema
Indonesia,
Bersambung...Di jilid 2,, tentang salam satu jiwa ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar