Senin, 24 Desember 2012

“ SALAM SATU JIWA” Dari Arema Untuk Dunia 2


Teruslah berkibar Aremaku

Kembali ke topic Salam Satu Jiwa!!

“Salam Satu Jiwa”, sebuah kalimat salam atau ungkapan yang khusus disampaikan dari seorang Aremania yang satu dengan yang lainnya baik lewat tulisan maupun lisan.
Tiga kata dalam satu kalimat maupun satu salam yang entah kapan dan siapa yang pertama kali memulai salam tersebut hingga saat ini kenyataan masih ada dan tetap ada.

Sudah Jelas Aremania dan Aremanita pasti slalu mengucapkan salam satu jiwa bukan hanya dalam suatu pertandingan saja, Tapi setiap hari, di manapun entah di Malang, di luar negeri pun. Seolah menjadi menu wajib yang tidak bisa di pungkiri.

Salam yang mnjadi Identitas,pemersatu, salam untuk sbuah kebanggaan terhadap tim yang kita cintai slama ini. Salam yang selalu ada dan tidak akan pernah mati oleh apapun, Salam yang mnjadi ideologis fanatisme dan loyalitas kita sebagai Aremania.

Salam Satu Jiwa ini selalu Aremania teriakkan. Salam inilah yang menjadi pemersatu seluruh Aremania yang terdiri dari berbagai lapisan dan karakter masyarakat yang juga berasal dari berbagai daerah dan suku, agama, ras dan adat (wes pokok lengkap tak sebutno kabeh SARA iku). Akan tetapi meski nawak2 selalu menyampaikan salam ini termasuk ayas, kadang juga nawak2 masih belum begitu mengerti tentang apa sih arti dan  makna yang terkandung dalam Salam Satoe Jiwa itu sendiri. 

Mengulas tentang Salam Satu Jiwa Arema,
Tentang Salam satu jiwa, Ayas dewe asline yow bengung,, paling tidak sependapat dengan nawak-nawak aremania, Yang salah satunya saya kutip dari blog Nawak Aremania, nambah pengetahungan ker….


(Sori, sejarah awal ungkapan iki aq ga ruh).

Sing sak ngertiku, iki merupakan SALAM PERSATUAN dalam suporter klub balbalan arema, 
aremania. Lha, seiring berjalannya waktu, keberadaan arema ternyata bisa menyatukan berbagai macam latar belakang, etnik, budaya/tradisi tiap2 daerah/wilayah yang berada di kawasan Malang Raya. Mungkin masih ada yang ingat, jaman dahulu (sebelum adanya arema) situasi dan kondisi kota malang (malang raya), sangat2 berpotensi akan adanya tawuran. 

Tiap daerah punya julukan/nama sendiri2. Misal : ARPOL = Arek Polehan, ARSAM = Arek Samaan, dll. (tp mbuh sing ARGOBEL = Arek Golek Beling ==> mbuh iki termasuk opo ora). Seringkali, beberapa kawasan iki sering terlibat tawuran, sing penyebabe macem2. Ono sing diarani narget, masalah kodew, dll....

Lha, terus tahun 1987, arema lahir. Tibaknya dan ternyata.....arek2 sing senengane tawuran iku maeng kok yo seneng balbalan kabeh. Akhire arek2 tiap kawasan iki sering nontok balbalan nang stadion. Suwe2 sing nontok balbalan akeh. penontone tekan daerah di kawasan malang raya, juga daerah2 sing rawan tawuran maeng. Sehubungan sama2 suka balbalan/nontok balbalan, suwe2 lali karo jenenge tawuran/gelut antar daerah. tapi malah dadi bolo dan akrab antara satu dengan yang lain, dan kemudian muncul istilah nama suporter AREMANIA. (=mungkin juga= disebabkan karakter permainan arema yang keras, lugas, tak kenal kompromi menjadi salah satu faktornya ciri khasnya)

Nah, dari sini mereka mulai merasakan suatu "rasa" memiliki terhadap klub berlogo kepala singa ini (yg kebetulan lahir di malang pada bulan agustus ==> bila dikaitkan dengan sistem astrologi china, tgl dan bulan kelahiran arema masuk di shio SINGA==> itu sebabnya logo arema berkepala singa).

Nah, karena "rasa" memiliki dan punya semangat yang sama dalam mendukung tim arema maka muncullah istilah SALAM SATU JIWA, yang bisa diartikan sebagai salam penyatuan lintas daerah/lintas generasi yang berada/berasal di kawasan malang raya untuk mendukung tim singo edan, arema. karena itu pula ungkapan SALAM SATU JIWA ini pun sangat manjur ketika arema bertanding....tatkala didukung ribuan aremania yang menyaksikan pertandingannya di stadion. mereka tidak lagi terkotak2 dalam wilayahnya masing2, tapi mereka SATU dan punya SATU semangat untuk mendukung arema. 

Lama-lama tiap wilayah/daerah punya ciri khas sendiri2 dalam mendukung arema. Sebab itu muncul istilah KORWIL (Koordinator Wilayah). Tidak jarang, tiap korwil punya kaos arema/aremania sendiri. Bisa dilihat beragamnya model dan jenis kaos arema yang tampak di stadion ketika arema bertanding (sebelum aremania dihukum pssi memakai atribut aremania)... :)

Itulah sebabnya, dari keberagaman ciri/karakter menjadikan satu kesatuan dalam mendukung tim arema secara totalitas. Apapun, bagaimanapun, kapanpun, tetap satu....arema!
 

Nuwus sam hhe,, Gawe referensi…
Teringat sebuah tulisan yang menurut ayas kipa,, dari salah satu nawak,
Satu jiwa arti sederhananya menurut saya pribadi (dan mohon maaf jika salah) adalah satu pemikiran yang di dasari satu perasaan yang sama yaitu peduli antara yang satu dengan lainnya.Seperti peduli sesama Arek Ngalam atau Aremania terhadap Aremania sendiri, tim Arema, kota Ngalam dan peduli lainnya .


Jika memang benar kita satu jiwa dimanapun Aremania ada dan berada tujuan kita adalah sama menjadi bagian satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan demi nama baik dan kebaikan Arema maupun Aremania.

Jika memang benar kita satu jiwa maka tunjukkan bahwa aremania bukan sekedar seporter sepakbola atau pendukung tim Arema tapi sebuah komunitas besar yang berusaha tetap membangun dan mempertahankan kebesaran nama dan harga diri dengan dasar kepedulian yang positif.

Rasa cinta dan mencintai tim Arema dan dengan kehidupan pribadi adalah sesuatu yang sangat sulit untuk dipilih .Kedua duanya sama sama menjadi suatu kebutuhan bagi yang benar benar pecinta sejati tim Arema.

Jangan bunuh satu jiwa kami,AREMA bukan sekedar team sepak bola,tapi sudah menjadikan identitas dan jati diri kami sebagai AREK MALANG

Mengutip artikel  Petilasan Brontoseno,:

Arema menjadi juara, ketika hanya ada Arema, tidak menjadi Arema ISL mapun Arema IPL. Arema berjaya hanya ketika ada Satu Arema. Perpecahan dimanapun, tidak akan pernah membuat baik, sebaliknya, hanya akan memimbulkan keburukan bagi yang memecah maupun dipecah. Apalagi jika yang terpecah adalah Arema, Jiwa dari sebagian besar masyarakat Malang Raya secara khusus dan Aremania dimanapun berada.

Bersambung ker..jilid 3..

sesuk ae di tulis hhe... ngantuk ker....
ada 2 jilid lagi... diskusi gak po".. pokok ojok di pisui podo Aremania,, bukankah kita saudara,,

Salam Satu Jiwa!!!

2 komentar:

  1. Yth Ditjen Pajak,

    Saya melaporkan terkait seorang Karyawan Pajak dengan nama Muhammad Fikri (081290065725) kendaraan B 1297 POV yang berkantor kawasan Sudirman-Thamrin dalam rentang waktu bulan Januari-Agustus 2021 saya temukan beberapa kali membawa uang Dollar dalam tas backpack ke area Toko/Klinik Hewan miliknya yaitu Holla Petshop, Cerewed, di Bekasi Timur.

    Temuan dia sedang membawa tas telah beberapa kali terhadap setelah Muhammad Fikri mengadakan pertemuan dengan Wajib Pajak, Team Dirjen Pajak dan Konsultan Pajak dengan hasil membawa uang Dollar.

    Berangkat dari Klinik Petshop Holla Bekasi (081513387068) Uang Dollar dalam backpak selajutnya ditukarkan di Money Changer (sebelah POM Bensin Shell) kawawan Patung Tani, Menteng, setelah penukaran dia akan kembali lagi ke Klinik Petshop Holla dengan Uang Rupiah dalam Tas Back untuk kemudian di setor ke Bank oleh istrinya Laras (08111045100) ke nama-nama tertentu dalam team mereka, dan kejadian ini terus terulang beberapa kali dalam rentang waktu 8 bulan sehingga mereka makin punya gaya hidup sultan.

    Inilah kejadian yang selalu berulang dalam rentang waktu Januari-September 2021 sehingga harta Muhammad Fikri begitu cepat mendadak kaya dengan berubah gaya hidup, beli rumah di Cluster Olive Summarecon Bekasi, Bisnis Klinik Petshop dengan nama HollaPetshop dengan alat-alat medis yang terbilang mahal, gudang untuk menimbun perlengkapan dankelengkapan holla petshop yang berada di Jl. Kalimantan Raya, Perumnas 3, Bekasi Timur, motor vespa terbaru dan mobil.

    Jujur, saya tidak terima dengan cara-cara manusia memperoleh harta dari manipulasi pajak, yang semestinya menjadi pendapatan negara ini malah di Korupsi untuk kepentingan pribadi.

    Mohon Bapak/Ibu di Irjen Pajak Kemenkeu untuk tidak tinggal diam dan dapat ditindak lanjuti agar semakin tidak merajalela maling-maling pajak yang tengah tersesat.

    Terima kasih

    Nirhayu

    Lampiran : foto M. Fikri

    BalasHapus