Sabtu, 12 Januari 2013

Kisah Pemain Asing Di Arema 2


We Love You Papa

Kapten, pemimpin, yang dituakan, pengayom, dan sebutan lain yang mengarah pada sosok yang melindungi rekan-rekannya. Dia adalah Pierre Njanka Beyaka. Pemain Arema Indonesia yang sebelum di Arema bermain di Persija Jakarta.
Njanka begitu dihormati di kalangan pemain. Semua prosesi acara di Arema tidak akan dimulai sebelum kedatangan Njanka. Bahkan sosok Noh Alamshah yang bengal di luar lapangan bisa tunduk ketika sang kapten memberikan masukan.
Pendek kata, Njanka adalah tipikal pemain asing yang memberikan teladan yang baik kepada pemain muda. Meski sudah hengkang ke Aceh United hingga Persisam. Njanka tetap tidak bisa dilupakan dengan mudah oleh Aremania.
TRIVIA
  1. Njanka adalah salah satu sedikit legenda hidup Piala Dunia milik Afrika yang bermain di Indonesia, sebelumnya ada Roger Milla (Pelita Jaya 1994), Maboang Kesack (Pelita Jaya 1994), Ali Kadafi (Bontang)
  2. Njanka tidak dipakai oleh Persija karena dia dianggap tua. "Persija ingin menggunakan pemain asing yang lebih muda, saya melihat Robert ingin pemain yang berpengalaman untuk mengayomi skuat muda milik Arema," kata Onana agen Njanka.
  3. Panggilan Papa masih tersemat oleh beberapa pemain Arema meski Njanka sudah berpindah klub selain di Arema.


Lelucon Santoni

Tidak ada yang mengenal Santoni ketika dia datang di Arema pada musim 2011/12. Browsing di Internet menunjukkan pemain itu adalah mantan penyerang Persikabo Kabupaten Bogor. Uniknya, di forum dunia maya Kaskus sempat melontarkan pernyataan menggelitik perihal Santoni, "Gile.. ternyata masih ada yang mau ama Santoni." kata dia.

Tentu pernyataan dia terbukti selama setengah musim di Arema. Gaya main yang mudah jatuh serta sering protes ke wasit membuat Santoni seperti lelucon di depan ribuan suporter di di Kanjuruhan. Dia pun tidak mencetak gol sama sekali ketika dipercaya untuk bermain.
Ada pemain asing yang lebih lucu?
TRIVIA
  1. "Fuck u....," Kalimat yang sering diucapkan Santoni kepada wasit jika sang pengadil dianggap merugikannya.
  2. Tentang Santoni ini seorang teman berkelakar, "Pemain Arema yang memakai Tato tidak akan berkembang dengan baik di Arema,", lalu ketika disudutkan dengan fakta Franco Hitta, dia bilang lagi, "Hitta tambah jelek mainnya ketika memakai Tato,"
http://www.wearemania.net/arema-news/2421-9-kisah-pemain-asing-di-arema-4


Tidak ada komentar:

Posting Komentar