SPONSOR
Wearemania.net - Pada Liga Indonesia VII Arema mendapat suntikan dana sponsor dari PT Semesta Citra Intan,produsen sepeda motor merek Kanzen yang didirikan Rini Soewandi, mantan menteri Perindustrian dan Perdagangan di era pemerintahan Megawati Sukarnoputri.
Dari program kemitraan antara kedua belah pihak, Arema mendapatkan komitmen dana senilai Rp 1 milyar yang dikucurkan bertahap sepanjang kompetisi.
Untuk mengarungi kompetisi, Iwan Budianto manager Arema kala itu berniat menjual aboard, papan iklan di pinggir lapangan arena pertandingan seharga Rp 5 juta untuk setiap aboard yang terpasang. Hingga akhir musim ditargetkan pemasukan sebesar Rp 500 juta dari penjualan aboard ini
PEMAIN ASING ASIA
Terlepas
bahwa Alex Stiokos dan Michael pernah membela Arema di musim 1995/1996
berasal dari Australia yang sekarang sudah berafiliasi dengan Asoasiasi
Sepakbola Asia(AFC) namun pemain asing dari lingkup Asia pertama yang
membela Arema berasal dari Korea Selatan, Han Yong Kuk yang membela
Arema untuk setengah musim di tahun 2001(pada pertengahan 90an Australia
masih tergabung dalam Konfederasi Sepakbola Oceania/OFC)
Pemain
Asia pertama hampir saja dicatat oleh pemain Jepang bernama Sasaki
Imei, beberapa bulan sebelum Han Yong Kuk bergabung, namun faktor selera
menjadi alasan Daniel Rukito untuk meminta klub Arema mengontrak pemain
tersebut.
Debut pertama Han Yong Kuk bersama
Arema terjadi ketika melawan PSM Makassar di Stadion Gajayana Malang
yang berakhir dengan skor 0-1 untuk keunggulan juara bertahan, PSM.
Menariknya, pada pertandingan tersebut ada pemain asing Arema lagi yang
mencatatkan debut yaitu Bamidelle Frank Bob Manuel yang berasal dari
Nigeria.
TAWURAN
Buntut
tawuran pemain ketika berlangsung pertandingan derby Persema melawan
Arema di Stadion Gajayana Malang, 25 Februari 2001 tidak hanya hukuman
kartu merah kepada pemain seperti Jean Michael Babouaken(Persema) dan
Joko Susilo(Arema) tetapi juga terdapat korban fisik diantara kedua
pemain diantaranya :
Persema : Agus Setiawan(gigi patah, muka dan leher terkena cakar), J.M. Babouaken(badan lebam-lebam)
Arema : Joko Susilo(bibir pecah), Kuncoro(tangan terkilir, bibir pecah), Aris Susanto(pipi kanan robek)
Di
beberapa media massa seperti Jawa Pos dan Malang Post sempat disebutkan
bahwa insiden tawuran yang berlangsung dimenit ke-31 terbaca sejak
menit pertama ketika Jean Michael Babouaken bermain kasar dengan
melabrak bek Arema, Aris Susanto dan membuatnya tergeletak dan membuat
emosi pemain Arema naik darah.
Wasit I Made
Witarka mengganjar Jean Michael Babouaken dengan hukuman kartu kuning.
Namun selepas itu, alur pertandingan berlangsung dalam tempo kasar dan
beberapa kali adu fisik terjadi diantara kedua tim.
SANKSI
Buntut
dari insiden tawuran pada derby Malang yang berlangsung 25 Februari
2001 tersebut, Komdis PSSI menjatuhkan beberapa sanksi diantaranya :
Arema :
Iwan Budianto, dilarang mendampingi tim hingga berakhirnya musim kompetisi.
Harianto, dilarang bermain sepakbola dibawah lingkungan PSSI selama 1 tahun plus denda 1 juta rupiah.
I Putu Gede, Kuncoro, Charis Julianto, dan Joko Susilo
dengan hukuman percobaan selama 5 pertandingan. Jika kembali berbuat
ulah maka akan diganjar sanksi bermain sebanyak 3 pertandingan.
Sedangkan untuk Persema sendiri tidak masuk dalam agenda hukuman Komdis PSSI yang dijatuhkan pada tanggal 7 Maret 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar