TIKET-
Urusan
pemalsuan tiket pertandingan Arema memang terjadi sejak lama. Di Bulan
Mei tahun 2000 Aremania pernah melakukan demo ke Polresta Malang untuk
meminta pengusutan terhadap pemalsuan tiket Arema tersebut. Di beberapa
pertandingan kandang Arema jumlah penonton yang memadati Stadion
Gajayana mencapai sekitar 20ribu orang. Namun tiket yang terjual hanya
14ribu - 16ribu buah. Ribuan penonton masuk ke stadion dengan berbagai
cara diantaranya memanjat dinding stadion, menerobos antrian masuk, dan
tiket palsu(seperti yang ditemukan ketika Arema melawan Putra Samarinda
dimana terdapat sekitar 500 lembar tiket palsu).
PEMASUKAN TIKET
Jumlah
pemasukan tiket Arema di musim 1999/2000 sekitar 800juta rupiah. Jumlah
tersebut melampaui target yang dibebankan manajemen Arema, dimana
manajemen menargetkan pemasukan sebesar 600juta rupiah. Andai laga
melawan juara bertahan musim sebelumnya, PSIS Semarang tidak dimainkan
tanpa penonton di lapangan Divisi 2 Kostrad Singosari maka bisa jadi
perolehan tiket Arema akan melebihi angka diatas.
SPONSOR
Di
musim 1999/2000 Arema mendapatkan beberapa sponsor meski hanya sebatas
beberapa pertandingan seperti Perumahan Argo Kencana, Jialing, Kafe
Hore-Hore dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Khusus yang
terakhir Arema mendapatkannya ketika hendak berangkat ke Senayan dalam
rangka babak 8 besar Liga Indonesia.
CARD
Pengurus
Arema pernah merencanakan untuk menerbitkan Arema Care Card, termasuk
layanan asuransi didalamnya dengan model harga silver Rp 200.000,00,
Gold Rp 750.000,00 dan Platinum Rp 1.500.000,00. Diharapkan sebagian
dana yang terkumpul dapat diwujudkan sebagai modal kompetisi di tahun
2001.
TIKET(2)
Harga
tiket pertandingan kandang Arema di Liga Indonesia VI(1999/2000) adalah
Rp 7.500,00 untuk ekonomi, dan Rp 10.000,00 untuk VIP. Setiap
pertandingan kandang Arema di stadion Gajayana Malang disediakan 15000
tiket ekonomi dan 2000 tiket VIP yang dijual kepada Aremania.
KONTRAK
Menurut
sumber Iwan Budianto, pengeluaran Arema untuk gaji pemain di Liga
Indonesia VI berkisar 60juta rupiah setiap bulan. Gaji pemain lokal
sendiri berkisar 1-5juta rupiah setiap bulannya, dan belum termasuk
kontrak yang berkisar 5-15juta rupiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar