Noh Alam Shah: Untold Stories, Wonderwall Dan Model Pasta Gigi
Kesempatan untuk bisa membuat Noh Alam Shah bercerita banyak
soal dirinya memang langka. Namun ONGISNADE beruntung, karena dari sekian
banyak media yang ditolaknya, ONGISNADE justru diundang olehnya untuk bisa
blak-blakan dan banyak menguak misteri di balik sikapnya yang ‘dingin’.
A : “Band of Brothers. Mereka ada untuk saya dan saya juga harus ada untuk mereka.”
Tentang sikapnya yang keras di lapangan, juga tentang reaksinya yang serupa pada pers, dia menjawab bahwa:
A : “Along di lapangan memang beda dengan Along diluar lapangan. Memang cuma orang tertentu saja yang tahu kalau Along diluar lapangan seperti ini, hahahahaha. Saya nggak suka diekspos, cuma ingin jadi orang biasa.”
O : “Tapi Anda bukan orang biasa, sayangnya. Disini ada banyak penggemar kan?”
A : “Iya sih, sebetulnya saya ingin bisa jalan-jalan, makan ke banyak tempat tanpa harus takut dikerubungi orang. Sayangnya, nggak bisa sebebas itu.”
O : “Tapi mereka melakukan itu karena mereka mencintai Anda. You’re our hero. Harusnya Anda senang.”
A : “Tapi saya juga butuh privasi. Saya senang bisa menginspirasi orang, tapi kalau ingin mendukung saya, datang saja ke stadion dan dukung kami semua.”
Disini Along bercerita bahwa mantan pelatih Arema, Robert Alberts-lah yang menginspirasinya untuk selalu memperhatikan semua supporter yang datang ke stadion. Bagaimana Sang Meneer mengajarinya untuk selalu menghargai penonton, misalanya, saat dia selalu diminta untuk melambaikan tangan kepada Aremania. Dan bagi Along, Robert tidak hanya memberi contoh yang baik, tapi dia juga menyaksikan sendiri apa efek positif dari hal-hal sederhana yang dilakukan Roberts.
O : “Ngomong-ngomong soal makanan, di interview sebelumnya Anda bilang kalau makanan kesukaan Anda sup kambing. Masih suka sup kambing?”
A : “Hahahaha, saya nggak punya makanan kesukaan tertentu. Disini banyak makanan enak, murah lagi. Waktu itu lagi suka makan sup kambing, jadi saya jawab saja sup kambing.”
O : “Benar-benar tidak ada makanan kesukaan? Kalau camilan? Suka coklat?”
A : “Suka! Ada sejarahnya sih.”
O : “Oya? Bagaimana ceritanya?”
A : “Waktu kecil, saya dan dua saudara saya pergi beli permen karet di vending machine. Lalu waktu koin dimasukkan, ada koin keluar. Sepuluh sen. Adik saya beli coklat Van Houten yang sekecil ini (Along menunjukkan setengah ibu jari), dan coklat itu harus dibagi bertiga. Lalu suatu kali saya pergi ke Giant dan lihat coklat itu. Langsung beli 25 batang, hahahahahaha.”
O : “Masih ada coklatnya?”
A : “Sudah habis semua.”
O : “Hmm, bukannya atlet harus jaga kondisi?”
“Saya punya tekanan darah yang rendah sekali, selain itu dokter juga bilang kalau saya punya athlete’s heart (sindrom yang membuat ukuran jantung yang bersangkutan lebih besar daripada jantung pada umumnya – Red). Itu membuat saya, entah bagaimana, jadi bisa sembuh lebih cepat dibanding orang lain. Jadi coklat nggak masalah buat saya.”
O : “Gigi Anda juga bagus buat orang yang suka makanan manis-manis.”
A : “Saya pernah kok jadi model iklan pasta gigi di Singapore.”
O : “Yang benar?”
A : “Bercanda! Hahahahaha.”
O : “Oke, sekarang, warna kesukaan Anda?”
A : “Putih.”
O : “Anda selalu fashionable dan modis. Siapa sih guru fashion Anda?”
A : “Ridhuan, hahahahahaha.”
O : “Kalau kacamata? Ada beberapa foto Anda sedang mengenakan kacamata. Kacamata apa itu? Minus, plus? Kacamata fashion?”
A : “Fashion. Waktu itu sedang tren di Singapura, ya saya ikut pakai saja.”
O : “Kalau rambut? Kenapa suka sekali gonta-ganti model rambut? Kebanyakan pria tidak peduli soal
rambutnya.
O : “Top ten songs di iPod Anda?”
A : “Saya nggak punya iPod. Saya suka mendengarkan lagu, tapi kebanyakan saya nggak tahu judulnya apa, atau siapa penyanyinya. Tapi saya suka OASIS.”
O :”Oya? Lagu yang mana?”
A : “Wonderwall… (Along lantas tersenyum)”
Nah, striker ini selain garang di lapangan, ternyata penyuka coklat dan Oasis, band british asal Manchester yang terbentuk di tahun 1991. Benar-benar berbeda bukan? ONGISNADE mendapat banyak sekali bocoran tentang sisi lain seorang Alam Shah dari interview kali ini.
Di tengah obrolan, tiba-tiba muncul seekor kucing yang melenggang begitu saja di antara ONGISNADE dan Along. Kontan, ONGISNADE langsung menanyakan kepada si empunya rumah tentang ‘jati diri’ si kucing.
O : “Who’s this? Is this yours?”
A : “Yeah.”
O : “Siapa nama kucing ini? Is it a boy or a girl?”
A : “Sophie. I love her.”
O : “Sophie? Nama yang keren juga. Boleh tahu kenapa kok suka pelihara kucing?”
A : “Saya suka karena dia mudah untuk dipelihara, nggak rewel dan nggak mengganggu. Saya nggak terlalu suka peliharaan yang merepotkan.”
Sembari menonton pertandingan Indonesia vs Turkmenistan, Along mengomentari Kurnia Meiga yang berjuang bersama anggota timnas lainnya.
Dia berkata bahwa untuk saat ini, Meiga adalah pemain muda paling berbakat yang dilihatnya. Bahkan menurutnya, Meiga adalah pemain terhebat saat ini, tidak hanya kelas nasional atau Asia Tenggara, tapi juga se-Asia. Ketika ditanya siapa lawan sebanding Meiga, Along menjawab:
A : “AK (Ahmad Kurniawan). AK punya skill lebih bagus, sayang untuk tinggi badan, Meiga lebih unggul. Padahal untuk posisi kiper, soal itu sangat penting. Seperti (timnas) China sekarang. Mereka memilih pemain-pemain dengan tinggi badan yang lumayan semua. Soal skill dan teknik, atau strategi, itu semua bisa dilatih. Tapi tinggi badan kan memang sudah dari sananya.”
O : “Prospek persepakbolaan di Indonesia sendiri bagaimana?”
A : “Masih jauh ya. Perlu lebih banyak latihan, persiapan, dan manajemen yang harusnya bisa lebih bagus lagi.”
O : “Menurut Anda, siapa lawan paling berat di LCA nanti?”
A : “Semuanya. Kita harus jujur kalau Indonesia masih jauh dibawah yang lain. Tidak salah untuk berharap, tapi kita harus realistis.”
Tak terasa, hari pun sudah larut saat ONGISNADE harus berpamitan dari kediaman Alam Shah. Bukan hanya seorang pemain sepak bola yang garang di lapangan dan punya segudang pengalaman, pribadi yang unik, sekaligus apa adanya, namun ia juga seorang pria yang punya prinsip dan banyak kisah masa lalu. Keep the spirit Along, good luck for you Captain!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar