Closer With Noh Alam Shah: Sosok Unik Kapten Arema
Melihat aksi garangnya di lapangan, sulit untuk percaya
bahwa Kapten Arema, Noh Alam Shah adalah orang yang menyenangkan diajak
mengobrol. Selain lebih suka ngobrol dengan dialek Singlish,
ia juga tidak mau diinterview sembarangan media.
Setelah harus menunggu sekian lama, akhirnya ONGISNADE mendapat
kesempatan langka untuk bisa ngobrol up close and personal di kediaman
Along, begitu dia biasa disapa, kemarin Rabu 23 Februari 2011.
O : “Dalam artikel kami sebelumnya,
disebut bahwa Anda adalah seorang motivator yang baik. Bagi rekan-rekan
satu tim tentunya. Dan disebut juga bahwa Anda seorang yang optimis.
Pendapat Anda sendiri bagaimana?”A : “Nggak bener, sih. Saya orang realistis, bukan optimis. Salah sepertinya.”
O : “Kalau tentang kans Arema Indonesia di Osaka?”
A : “Sebenarnya, yang ingin saya tekankan buat teman-teman yang lain adalah soal pengalaman berlaga di ajang internasional. Bukan soal menang-kalah. Bicara soal realistis, kita tahu kalau tim-tim lawan pastinya lebih tangguh daripada kita.”
O : “Hal lain tentang (pertandingan di) Osaka menurut Anda?”
A : “Ini kesempatan langka, bisa main di LCA. Dan pengalaman itu sangat berharga. Jadi kenapa tidak? Toh kita tetap akan berusaha dan memberikan yang terbaik.”
O : “Sebelumnya, Anda meminta agar kami menulis beberapa hal tentang Amiruddin sebagai pujian karena dia main bagus di pertandingan terakhir. Ini kami tangkap bahwa Anda orang yang sangat respek pada rekan satu tim. Tapi ngomong-ngomong soal chemistry di lapangan, Anda merasa paling cocok dengan siapa?”
A : “Ridhuan. Roman. Esteban. Jujur, saya nggak bisa milih salah satu, hahahahaha. Tapi kalo memang harus milih, saya pilih Ridhuan. Sedetik aja, saya tahu dia tahu apa yang mau saya lakukan.”
O : “Oke, banyak isu negatif tentang Anda. Footballvideo.tv menyebut Anda pemain yang tidak professional dan omong kosong belaka. Komentar Anda?”
“Saya nggak peduli, hahahahaha. Saya nggak peduli orang bilang apa tentang saya, yang penting saya main dengan baik. Saya harus main dengan baik, sisanya terserah orang mau bilang apa.”O : “Apa ada hubungannya dengan kenapa musim ini Anda cuma mencetak 3 gol? Dulu Anda cuma striker, sekarang Anda harus jadi leader. Apa memang sesulit itu melakukan 2 peran sekaligus di lapangan? Banyak gosip buruk tentang Anda lho.”
A : “Musim lalu, saya ngeliatnya banyak pemain yang kayak menahan sesuatu, dan butuh dilepaskan di lapangan. Makanya saya begitu musim lalu. Saya mau menginspirasi mereka tentang bagaimana bermain di lapangan. Kalau sekarang, saya memang lebih kalem, karena mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan dan saya tinggal memimpin saja.”
Along yang juga ditemani oleh Leo Tupamahu dan Fakhruddin, yang kebetulan sedang nonton bareng timnas U-23 melawan Turkmenistan malam itu tampak santai. Obrolan ini berlanjut dengan bagaimana Along sekarang lebih menikmati perannya dan lebih enjoy di lapangan. Tentang ban kapten yang kini disandangnya, eks striker Tampines Rovers ini berkata:
A : “Saya dipilih jadi kapten karena dibandingkan yang lain, saya yang dianggap paling punya pengalaman, entah itu di kelas local, Asia, atau internasional. Bukan karena saya lebih baik daripada yang lain.”
O : “Tentang keputusan Anda untuk bermain bola, keluarga bagaimana?”
A : “Hmm..sebenarnya berkarir di bidang olahraga bukan hal yang aneh buat keluarga saya. Ada keluarga saya yang masuk timnas sepak takraw Singapura. Jadi sepakbola, kenapa tidak? Lagipula saya dulunya main sepak takraw.”
O : “Oh, jadi itu rahasia bicycle kick nya?”
A : “Mungkin, hahahahaha. Dulu saya main sepak takraw, tenis.”
O : “Sekarang?”
A : “Sekarang lagi suka main golf, dan biliar.”
O : “Jadi pada dasarnya Anda memang hobi olahraga?”
A : “Hmm..keluarga pernah bilang kalau saya seperti kupu-kupu.”
O : “Maksudnya?”
A : “Yaa..sebentar melakukan ini, suka yang ini, lalu besoknya melakukan yang hal yang beda lagi.”
O : “Kalau untuk sepakbola?”
A : “Saya cinta sepakbola, beda.”
O : “Anda muda, sukses, sepertinya impian semua orang. Siapa dibalik semua ini?”
A : “Rekan satu tim saya. Mereka sangat berarti bagi saya karena saya bisa berbuat apa saja demi membela mereka (dan tim).”
O : “Bagaimana dengan supporter?”
A : “Hhmmm, sepanjang mereka tidak mengerumuni saya atau mengganggu privasi, saya nggak ada masalah. Kalau memang Aremania mencintai saya, dukung saya dan Arema di lapangan. Datang dan nonton semua pertandingan kami.”
Bersama Along, ONGISNADE melakoni sebuah interview yang sama sekali berbeda. Dengan segala celetukan dan gayanya yang santai, Along blak-blakan membuka semua hal yang selama ini tak pernah diketahui banyak orang. Penasaran dengan sisi lain dari Sang Kapten Singo Edan? Tunggu bagian ke-2 interviewnya. (onn/inb/bar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar