Senin, 03 September 2012

Esteban Guillen 1

Esteban Guillen Interview Eksklusif: Kisah Masa Kecil dan Bintang Lapangan Yang Rendah Hati

Interview Esteban Guillen setelah melalui setengah musim ISL 2010/2011 bersama Arema. Cerita liburan bareng keluarga, masa kecilnya bersama sang ayah di Montevideo, rahasia tendangan bebas, sampai apresiasinya kepada Aremania.

Este, begitu ia biasa disapa, datang ke Ongisnade Store & Cafe bersama sang istri, Karen dan putrinya, Manuella pada Selasa (16/11). Este yang sebelumnya datang untuk memesan Home Replica Kit 2010/2011 Ongisnade official merchandise, baru bisa datang kembali setelah pulang dari liburan bersama keluarga di Bali.
Di kesempatan yang sama, pemain asal Uruguay itu mengaku juga sedang santai mengantarkan sang istri dan buah hati untuk berbelanja. Sementara ia pun terlibat obrolan santai bersama Ongisnade.


Kepada Ongisnade, Este mengakui jika libur latihannya kali ini memang benar-benar ia manfaatkan untuk bisa refreshing dan mengisi waktu bersama keluarga, sebelum ia disibukkan lagi dengan porsi latihan rutin di tanggal 20 November nanti.
Pemain tengah elegan yang kalem namun memiliki umpan-umpan dan tendangan mematikan ini memang masih menjadi tumpuan bagi lini tengah Arema. Ini terbukti dari kiprahnya yang sukses membawa Arema juara di bawah besutan Robert Alberts, sampai sekarang di era kepelatihan Miroslav Janu, namanya terus berada di starting line-up.





 Mengawali obrolannya dengan Ongisnade, Esteban mengutarakan jika ia tak pernah menyesal bermain di Indonesia. Kemudian ia datang ke Malang untuk menunjukkan bahwa ia memang seorang profesional yang bisa diandalkan oleh klub.

“Saya sebelum ke Indonesia meminta pertimbangan kepada keluarga, dan mereka mendukung saya. Saya sendiri melihat di Asia kan sepakbola sedang berkembang cepat, saya tertarik dan dulu saya berpikir jika ini kesempatan baik untuk saya mencoba hal baru.”
Uniknya, Esteban banyak mendapatkan cerita dari sahabatnya, Christian Gonzalez yang memang sudah berkostum PSM Makassar pada saat itu. Ia pun akhirnya tertarik dan segera terbang ke Indonesia.
“Saya banyak mendapat cerita dari Christian (Gonzalez, red). Dan saya rasa itu menarik sekali, saya lalu putuskan mau bermain di sini.”

 Christian Gonzalez. Sahabat Esteban yang kini membela tim merah-putih.
Berikutnya, saat diberitahu jika banyak Aremania yang ‘menitipkan’ pertanyaan melalui jejaring sosial Facebook dan Twitter, Esteban nampak antusias, ia pun tak keberatan menjawab sekian banyak pertanyaan yang telah ‘dititipkan’ oleh rekan-rekan, terutama dari follower @OngisnadeNet.
Kapan Esteban mulai ditemani keluarga di Malang? (Abdurrohman Muhammad via Facebook)
“Sejak Oktober kemarin, saya sudah ditemani istri saya, Karen dan anak saya tercinta, Manu (Manuela). Ya ini tambahan semangat bagi saya.”
“Sebelumnya Karen, Manu dan keluarga saya di Uruguay hanya bisa melihat dan membaca berita melalui Ongisnade (www.ongisnade.co.id). Tapi sekarang mereka sudah di sini.”
“Terima kasih juga untuk Ongisnade yang sudah memuat foto-foto istri dan anak saya saat menyaksikan di stadion. Keluarga saya yang ada di Uruguay bisa mengetahuinya.”


 Kalau Esteban diminta menjadi pemain timnas seperti “El-Loco”? (Dan Danesta via Facebook)
“Iya memang bangga kalau saya dipilih ya, karena membela negara itu sesuatu yang spesial, tapi dari fakta dan data-data saya nggak bisa. Karena saya kan menikah dengan warga negara Uruguay, jadi saya rasa nggak bisa. Banyak persyaratan yang tidak bisa saya penuhi.”
Gol manakah yang paling berkesan selama di Arema? (@ardenthe via twitter)
“Wah saya jawab tidak pakai ragu ini, gol waktu lawan Persija di pertandingan terakhir musim kemarin di Senayan. Karena Aremania sangat luar biasa, mereka memenuhi stadion, kita lihat mereka dan kita tidak sabar untuk segera bermain. Apalagi saya baru 8 menit turun langsung cetak gol di depan mereka. Saya sangat gembira saat itu, tidak akan terlupakan.”





 Target realistis untuk musim ini? (@Dhany_kai via twitter)

“Target di tim seperti Arema harus bisa tetap di papan atas. Kalau musim kemarin kita juara, sekarang harus sama lah, tidak boleh tidak, karena ini tim besar.”
“Di Copa, minimal harus di final atau semifinal lah. Sementara untuk Liga Champions Asia, ini adalah pengalaman baru buat kita semua, mudah-mudahan kita bisa mengimbangi tim dari luar negeri. Tapi yang paling penting kita bisa pertahankan gelar juara yang pastinya memberi prestise bagi teman-teman dan Aremania.”
Kesan Esteban setelah setengah musim ini di Arema? (@obyobay via twitter)
“Menyenangkan bermain di Arema, dukungan yang luar biasa dari Aremania dan yang terpenting saya enjoy bermain bersama teman-teman satu tim.”
Siapa pemain luar negeri yang paling menginspirasi Esteban? (@davidfaridian via twitter)
“Idola dari masa kecil saya adalah pemain asal Uruguay Francescoli (Enzo Francescoli, red) terus dari Eropa saya suka Joseph Guardiola waktu dia masih main. Dan sekarang saya suka Steven Gerrard, dia gelandang yang komplet.”

Apa makanan favorit Esteban di kota Malang? (@Chandra_becek via twitter)
“Saya paling sering makan di rumah. Saya bersyukur punya istri yang pintar memasak (sambil tertawa dan bercanda dengan sang istri dalam bahasa Uruguay) khusus buat saya. Tapi kalau di luar saya suka masakan khas Indonesia, seperti soto ayam dan gurami bakar seperti itulah.”

Apa yang Sam Esteban rasain di tengah lapangan, saat Aremania suport Arema dan apa arti Aremania buat Esteban? (@AanEkaPranata via twitter dan Aulia Rizki Abadi via Facebook)
“Susah menjelaskan perasaan saya (terdiam sejenak), begini ya pada saat saya berjalan dari mess sampai Kanjuruhan mereka semua sudah menunggu kita, di bis dan di jalan mereka lambaikan tangan dan beri dukungan. Sampai stadion kita lihat dukungan mereka lagi, stadion selalu penuh, buat saya luar biasa. Itu memberikan semangat berlipat.”
“Dan saya selalu termotivasi memberikan sesuatu yang lebih dalam permainan untuk mereka. Saya merasa harus bisa memberikan kemenangan buat mereka. Karena saya melihat tidak ada tim lain yang menyatu antara pemain dan suporternya seperti kami dengan Aremania. Aremania sangat berarti buat saya.”
Rahasia tendangan bebas yang wonderful? (De Dwi Saputra via Facebook dan @Onienur via twitter)
“Rahasia? (tertawa). Saya beruntung punya ayah yang dulu pemain bola juga. Dulu waktu saya kecil masih 4 tahun, di kota kelahiran saya Montevideo, Uruguay, ayah selalu bawa saya untuk latihan sepakbola. Ya di lapangan kampung saja bukan lapangan bagus, dia ajarkan saya passing, placing bola dan cara-cara bermain.”
“Ya kita hanya berdua, latihan satu sampai dua jam setiap hari. Di situ ayah saya ajarkan bagaimana menendang bola dengan benar, tiang dekat atau tiang jauh penempatannya, melihat pagar lawan dan konsentrasi.”
“Tapi kalau sekarang di lapangan yang terpenting kita harus fokus, konsentrasi sebelum mengambil keputusan, apakah mau ditempatkan di tiang dekat atau tiang jauh. Dan sebelum menendang harus percaya kalau nanti bisa jadi gol. Itu rahasianya.”
“Satu lagi, harus berlatih. Tidak mungkin bisa cetak gol dari free kick kalau nggak berlatih.”
Sebelum menutup obrolannya dengan Ongisnade, Esteban lantas diminta berfoto oleh beberapa orang yang kebetulan sedang berbelanja di Ongisnade dan ia tetap dengan ramah melayaninya.


 “Ya beginilah saya apa adanya, di dalam dan di luar lapangan sama saja. Yang penting harus jaga attitude.”
Ok Esteban, semoga dukungan Aremania bisa membuat Este tambah ramah, termotivasi dan semakin sering bikin gol. (onn/bar)

http://www.ongisnade.co.id/2010/11/18/esteban-guillen-interview-eksklusif-kisah-masa-kecil-dan-bintang-lapangan-yang-rendah-hati/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar