Senin, 24 Desember 2012

Mengenal Aremania Sidoarjo


Dari keberadaan mereka yang jauh dari kota Malang tidak membuat rasa cinta mereka pudar terhadap tim kebanggaaan kera-kera ngalam yaitu "Arema". Bahkan kebersamaan dan kekompakkan mereka bisa terbentuk dengan baik satu sama lain.

Jiwa kebersamaan ini bisa terlahir dari mereka, juga karena satu faktor yang memang sudah menjadi satu ciri bagi arek Malang yaitu mereka adalah Aremania Sejati. Meski di luar kota dan mereka juga bukan satu darah daging, mereka menganggap arek Malang siapapun itu adalah satu keluarga besar dari Aremania.
Seperti nawak -nawak kita yang berada di kota Sidoarjo 70 KM dari kota Malang, banyak yang mencari rupiah di kota tersebut. Sebagian besar dari mereka adalah pekerja yang bekerja di bidang percetakan, dan tak jauh mereka adalah jebolan dari salah satu sekolah kejuruan jurusan percetakan di kota Malang.

Sekolah yang sudah berdiri sejak tahun 1937 dan didirikan oleh salah seorang berdarah Belanda. Tidak diragukan lagi dari materi yang diajarkan bisa menciptakan skill untuk pekerja - pekerja yang handal dan sangat dibutuhkan di daerah industri seperti kota Sidoarjo dari tahun per tahunnya. Inilah salah satu faktor yang menjadikan mereka harus hidup menetap disana, dan banyak menghabiskan waktu disana di bandingkan di kota kelahiran mereka kota Malang.

Di waktu senggang mereka, untuk menjalin sebuah kebersamaan satu sama lain dari nawak - nawak ngalam yang berada di kota orang dan yang setiap tahunnya juga bertambah.

Mereka membuat sebuah perkumpulan khusus untuk para aremania yang diberi nama "Aremania Sidoarjo" yang sebenarnya sudah lama ada tetapi mulai eksis sejak tahun 2003 dan ditetuai oleh Sam Kurnia yang berasal dari Pakisaji kab. Malang.
Perkumpulan Aremania Sidoarjo ini beranggotan sekitar 100 orang belum aremania yang lain dan anggota aktif sekitar 40 orang belum juga nantinya pasti juga akan bertambah dari adik - adik kelas kita yang juga ikut merantau kesini", ungkap Sam Kurnia. "Mereka berasal dari berbagai daerah di kota Malang, dari Pakisaji, Sanan, Jalan Bromo, Sukun, Mergosono, Batu, dan banyak lah", tambah dari sam Kurnia.
Perkumpulan mereka bukan hanya sekedar perkumpulan untuk berkumpul-kumpul, senang-senang ataupun nongkrong saja. Kadang, karena keterbatasan waktu yang mereka punyai dikarenakan bekerja, mereka juga mengadakan untuk acara nonton bareng pertandingan arema meski hanya dengan nonton langsung melalui televisi dan tidak berbaur dengan supporter - supporter yang berada di lapangan.

Di saat-saat Arema berlaga di luar kota, seperti saat tour Batavia mereka juga mempunyai schedule yang sudah mereka rencakan matang-matang. Seperti mengkoordinir untuk keberangkatan mereka ke ibu kota Jakarta meski dengan hanya modal pas -pasan mereka akan tetap berangkat. Tapi jika keadaan memang tak cukup, mereka tidak akan mencuri. "Meminjam uang ke teman pun saya lakoni asal nggak nyuri, arema kok nyuri, yo bukan aremania itu namanya. ." ungkap Fauzi salah satu nawak aremania Sidoarjo dari Jalan Bromo sambil tertawa.

Adapula kreatifitas-kreatifitas dari mereka, salah satunya membuat kaos arema saat akan tour luar kota. Untuk masalah dari desain kaos sampai sablon kaos itu mereka kerjakan sendiri. Karena dengan kaos ini bisa menjadikan salah satu identitas yang mereka punya. Dari kaos ini juga, bisa menggambarkan sebuah kekompakkan dari nawak - nawak kita yang jauh di perantauan.

Inilah sebuah bukti, kalau " Arema tidak kemana-mana tapi ada dimana-mana". Mereka tetap menjaga yang namanya kekompakkan dan kebersamaan meski mereka berada di kota orang.
http://www.wearemania.net/aremania/korwil-aremania/548-mengenal-aremania-sidoarjo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar