Komunitas atau perkumpulan memang sebuah elemen yang tak bisa dipisahkan dari kehidupan berorganisasi masyarakat tak terkecuali dalam organisasi suporter. Seperti aremania, kelompok pecinta/pendukung klub sepak bola kebanggaan kita bersama AREMA.
Kelompok kecil atau yang biasa kita sebut korwil (kordinasi wilayah) bagi aremania sangat-sangat penting keberadaann
ya
karna bisa sangat membantu bagi keeksistensian aremania itu sendiri. Di
sinilah semua kreatifitas. Kebersamaan, kekompakan, kekeluargaan dapat
kita salurkan untuk satu nama AREMA.
Korwil aremania tidak hanya terdapat di Malang Raya saja, mulai dari ujung barat sampai ujung timur pelosok nusantara terdapat korwil aremania, begitu juga diluar negeri. Bahkan kini tidak di dunia nyata saja di dunia maya pun terdapat juga korwil aremania. Ini membuktikan bahwa memang “arema tidak kemana-mana, tapi arema ada dimana-mana” itu memang nyata bukan hanya selogan saja. Kalau saya selaku admin Sisi lain Arema tidak salah ingat saat ini korwil aremania resmi atau yang terdata di korwil aremania pusat (korwil 86) ada sekitar 350an
Meski terdapat begitu banyak korwil aremania, semuanya akan menjadi satu ketika berada di teater of dream stadion KANJURUHAN untuk mendukung satu nama AREMA. Tidak ada lagi perbedaan, mereka tak mengenal mereka dari mana, dari korwil apa, dar agama apa, dari suku bangsa mana, dan dari golongan. Karna semuanya menjai satu dalam semangat SATU JIWA dan demi satu nama AREMA. Tak jarang meski bersebelahan kita tak mengenal siapa orang di sekitar tap itu tak pernah menggalangi kekompakkan aremania karna kita dalam satu komando di bawah sang konduktor kita SAM YULI SUMPIL.
Nah yang kita bahas kali ini adalah sebuah cerita yang datang dari nawak ayas. Ia pendiri sekaligus pengurus atau tepatnya sebagai bendahara di salah satu korwil aremania AKS (Aremania Korwil Situbondo) tak mudah mendirikan atau menjaga eksistensi dari sebuah organisasi minoritas. Seperti yang kita tahu bersama bahwa daerah timur atau daerah tapal kuda adalah basis dari retropus rival “kera ijo” begitu nawak ayas ini menyebutnya, tanpa admin jelaskan apais mereka pasti para pembaca Sisi lain Arema sudah tahu maksudnya, hehey :D .
Banyak masalah silih berganti mengiringi berdirinya korwil ini mulai dari teror retropus rival, pandangan miring masyarakat sekitar hingga restu orangtua menjadi kendala. Ya, restu orang tua karna nawak ayas ini kodew jadi secara sengaja atau tidak ia sering tidk mendapat ijin untuk hal-hal yang berbau sepak bola.untuk keluar rumah saja sulit baginya apalagi mencari, mengumpulkan dan menyatukan nawak-nawak yang memiliki kecintaan yang sama yakni akan AREMA, tapi ia tak menyerah begitu saja. Bukannya mau durhaka sama orang tua tapi ini demi kecintaannya sama AREMA dan ambisinya mendirikan AKS. Yan pertama ia memanfaatkan jejaring sosial untuk mencari apais saja aremania yang berdomisili di situbondo tentu saja tidak secaa terang-terangan ia melakukannya. Tidak mudah mengumpulkan mereka untuk mencari saja sulit apa lagi merayunya untuk bersama menyatukan misi dan visi di bawah bendera AKS.
Tidak cukup hanya melalui jejaring sosial, promosi lewat mulut ke mulut ia sebarka ajakan untuk mendirikan AKS ini, tak lupa brosur pun ia sebar. Setelah sekian lama mencari akhirnya sekitar 20an anak mau berkumpul dan mereka mulai membahas nama,slogan,visi,misi, hingga keprluan atributpun ia bahas bersama dengan rekan yang lainnya yang mungkin saat itu juga ia tak tau nama mereka satu persatu, ego meeka tinggalkan rasa kekeluargaan mereka tingkatkan. Kini dengan beriringnya waktu AKS mulai menunjukan eksistensinya untuk satu nama AREMA.
Setelah ia sukses mendirikan AKS bersama nawak-nawaknya yang lain ketika ia berangkat mendukung AREMA ke Kanjuruhan tak perlu sendirian lagi, kini ia berangkat bersama dengan nawak-nawak korwilnya. Bahkan dulu ketika mereka berangkat ke Kanjuruhan secara tidak sadar mereka salah arah, mereka menujuke daerah sekitar pandaan dan mereka berpapasan suporter rival, utung saja saat itu tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Mereka hanya maaf “di pisuhi” saja, begitu orang jawa menyebutnya. Coba anda bayangkan kalau ia masih tetap berangkat sendiri, pasti jalan ceritanya akan berbeda. Sedikit banyak rasa aman itu semakin kuat tak kala bersama berangkat dengan nawak-nawak korwilnya apa lagi ia ingis kodew (aremanita).
Setelah beberapa lama korwil ini “berani” muncul kepermukaan mereka ingin menunjukkan pada semua orang baik itu aremania sendiri atau masyarakat sekitar bahwa aremania itu tidak hanya di ngalam raya saja di situbondo yang merupakan basis retopus rival pun ada dan nyata tidak hanya di dunia mya saja. Memang perasaan was-was tetap ada dalam benak mereka, namun inilah caranya menunjukan pada semuanya dan akankah korwil ini berjalan secara sembunyi-sembuyi di negeri sendiri.
Kini masalah baru datang kembali mereka diteror atau diancam oleh “kera ijo” si enjarah gorengan itu wkwkwkwk, mereka juga difitnah bahkan mreka juga pernah didatangi langsung di basecamenya dengan jumlah yang tak sebanding dengan mereka. Mereka dituduh atau tepatnya difitnah telah melakukan pengeroyokan kepada “kera ijo”. Meskipun mereka kalah jumlah dan umur ayas sediri salut karna merka tak gentar sedikitpun menghadapi, jelas bukan menghadap secara otot karna AREMA itu menggunakn otak dengan cara cita damai. Mereka berargumen kalau mereka tak pernah melakukan pengeroyokan termasuk kepada “kera ijo” sekalipun. Untung saat itu tidak sapai terjadi adu fisik antara mereka dengan “kera ijo’.
Saat itu sang konduktor kita SAM YULI SUMPIL berpeasan kepada mereka : “saya tau daerah timur itu basis bonek jangan macam-macam sama mereka, bukannya apa ? Ingat nyawa adalah taruhannya. Tapi juga jangan sampai disana menjadi negara ijo”. Itulah pesan yang disampaikan sam yuli ketika mereka melkukan tour di stadion Kanjuruhan bersama dengan tetangga korwil mereka AREMEMEBER (aremania jember).
Setelah kejadian itu danteror semkin intes dilakukan terhadap mereka. AKS kini berjalan secara “sembuyi-sembunyi” lagi. Dan suatu hari nanti ayas pribadi yakin mereka akan muncul kembali kepermukaan dan dengan anggota yang lebih banyak dan semakn kompak begitu juga cinta mereka pada AREMA semakin kuat. Dan yang terpeting mereka mengubah SITUBONDO dan daerah timur yang awalnya basis “ijo” menjadi basis AREMANIA dengan menyebarkan semangat cita damai...
DITINDAS TAMBAH GIRAS
SALAM SATU JIWA AREMA INDONESIA
Korwil aremania tidak hanya terdapat di Malang Raya saja, mulai dari ujung barat sampai ujung timur pelosok nusantara terdapat korwil aremania, begitu juga diluar negeri. Bahkan kini tidak di dunia nyata saja di dunia maya pun terdapat juga korwil aremania. Ini membuktikan bahwa memang “arema tidak kemana-mana, tapi arema ada dimana-mana” itu memang nyata bukan hanya selogan saja. Kalau saya selaku admin Sisi lain Arema tidak salah ingat saat ini korwil aremania resmi atau yang terdata di korwil aremania pusat (korwil 86) ada sekitar 350an
Meski terdapat begitu banyak korwil aremania, semuanya akan menjadi satu ketika berada di teater of dream stadion KANJURUHAN untuk mendukung satu nama AREMA. Tidak ada lagi perbedaan, mereka tak mengenal mereka dari mana, dari korwil apa, dar agama apa, dari suku bangsa mana, dan dari golongan. Karna semuanya menjai satu dalam semangat SATU JIWA dan demi satu nama AREMA. Tak jarang meski bersebelahan kita tak mengenal siapa orang di sekitar tap itu tak pernah menggalangi kekompakkan aremania karna kita dalam satu komando di bawah sang konduktor kita SAM YULI SUMPIL.
Nah yang kita bahas kali ini adalah sebuah cerita yang datang dari nawak ayas. Ia pendiri sekaligus pengurus atau tepatnya sebagai bendahara di salah satu korwil aremania AKS (Aremania Korwil Situbondo) tak mudah mendirikan atau menjaga eksistensi dari sebuah organisasi minoritas. Seperti yang kita tahu bersama bahwa daerah timur atau daerah tapal kuda adalah basis dari retropus rival “kera ijo” begitu nawak ayas ini menyebutnya, tanpa admin jelaskan apais mereka pasti para pembaca Sisi lain Arema sudah tahu maksudnya, hehey :D .
Banyak masalah silih berganti mengiringi berdirinya korwil ini mulai dari teror retropus rival, pandangan miring masyarakat sekitar hingga restu orangtua menjadi kendala. Ya, restu orang tua karna nawak ayas ini kodew jadi secara sengaja atau tidak ia sering tidk mendapat ijin untuk hal-hal yang berbau sepak bola.untuk keluar rumah saja sulit baginya apalagi mencari, mengumpulkan dan menyatukan nawak-nawak yang memiliki kecintaan yang sama yakni akan AREMA, tapi ia tak menyerah begitu saja. Bukannya mau durhaka sama orang tua tapi ini demi kecintaannya sama AREMA dan ambisinya mendirikan AKS. Yan pertama ia memanfaatkan jejaring sosial untuk mencari apais saja aremania yang berdomisili di situbondo tentu saja tidak secaa terang-terangan ia melakukannya. Tidak mudah mengumpulkan mereka untuk mencari saja sulit apa lagi merayunya untuk bersama menyatukan misi dan visi di bawah bendera AKS.
Tidak cukup hanya melalui jejaring sosial, promosi lewat mulut ke mulut ia sebarka ajakan untuk mendirikan AKS ini, tak lupa brosur pun ia sebar. Setelah sekian lama mencari akhirnya sekitar 20an anak mau berkumpul dan mereka mulai membahas nama,slogan,visi,misi, hingga keprluan atributpun ia bahas bersama dengan rekan yang lainnya yang mungkin saat itu juga ia tak tau nama mereka satu persatu, ego meeka tinggalkan rasa kekeluargaan mereka tingkatkan. Kini dengan beriringnya waktu AKS mulai menunjukan eksistensinya untuk satu nama AREMA.
Setelah ia sukses mendirikan AKS bersama nawak-nawaknya yang lain ketika ia berangkat mendukung AREMA ke Kanjuruhan tak perlu sendirian lagi, kini ia berangkat bersama dengan nawak-nawak korwilnya. Bahkan dulu ketika mereka berangkat ke Kanjuruhan secara tidak sadar mereka salah arah, mereka menujuke daerah sekitar pandaan dan mereka berpapasan suporter rival, utung saja saat itu tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan. Mereka hanya maaf “di pisuhi” saja, begitu orang jawa menyebutnya. Coba anda bayangkan kalau ia masih tetap berangkat sendiri, pasti jalan ceritanya akan berbeda. Sedikit banyak rasa aman itu semakin kuat tak kala bersama berangkat dengan nawak-nawak korwilnya apa lagi ia ingis kodew (aremanita).
Setelah beberapa lama korwil ini “berani” muncul kepermukaan mereka ingin menunjukkan pada semua orang baik itu aremania sendiri atau masyarakat sekitar bahwa aremania itu tidak hanya di ngalam raya saja di situbondo yang merupakan basis retopus rival pun ada dan nyata tidak hanya di dunia mya saja. Memang perasaan was-was tetap ada dalam benak mereka, namun inilah caranya menunjukan pada semuanya dan akankah korwil ini berjalan secara sembunyi-sembuyi di negeri sendiri.
Kini masalah baru datang kembali mereka diteror atau diancam oleh “kera ijo” si enjarah gorengan itu wkwkwkwk, mereka juga difitnah bahkan mreka juga pernah didatangi langsung di basecamenya dengan jumlah yang tak sebanding dengan mereka. Mereka dituduh atau tepatnya difitnah telah melakukan pengeroyokan kepada “kera ijo”. Meskipun mereka kalah jumlah dan umur ayas sediri salut karna merka tak gentar sedikitpun menghadapi, jelas bukan menghadap secara otot karna AREMA itu menggunakn otak dengan cara cita damai. Mereka berargumen kalau mereka tak pernah melakukan pengeroyokan termasuk kepada “kera ijo” sekalipun. Untung saat itu tidak sapai terjadi adu fisik antara mereka dengan “kera ijo’.
Saat itu sang konduktor kita SAM YULI SUMPIL berpeasan kepada mereka : “saya tau daerah timur itu basis bonek jangan macam-macam sama mereka, bukannya apa ? Ingat nyawa adalah taruhannya. Tapi juga jangan sampai disana menjadi negara ijo”. Itulah pesan yang disampaikan sam yuli ketika mereka melkukan tour di stadion Kanjuruhan bersama dengan tetangga korwil mereka AREMEMEBER (aremania jember).
Setelah kejadian itu danteror semkin intes dilakukan terhadap mereka. AKS kini berjalan secara “sembuyi-sembunyi” lagi. Dan suatu hari nanti ayas pribadi yakin mereka akan muncul kembali kepermukaan dan dengan anggota yang lebih banyak dan semakn kompak begitu juga cinta mereka pada AREMA semakin kuat. Dan yang terpeting mereka mengubah SITUBONDO dan daerah timur yang awalnya basis “ijo” menjadi basis AREMANIA dengan menyebarkan semangat cita damai...
DITINDAS TAMBAH GIRAS
SALAM SATU JIWA AREMA INDONESIA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar