Penjaga gawang legendaris yang pernah bergabung bersama tim
kebanggaan arek Malang Arema ini adalah pemain yang pernah diterbitkan oleh
pendiri Arema Alm. Acub Zaenal, pemain legenda satu ini memperkuat Arema era
Galatama ‘88.
Pemain yang mempunyai nama lengkap Andi Muh. Syukrian ini sebelum bergabung dengan tim berlogo kepala singa ini pernah ikut di Persema Junior sebelum ikut dalam diklat Sawangan di Jakarta (Pelita Jaya) mulai tahun 1985 hingga 1987, selama ikut dalam Persema Junior dalam kejuaran piala Suratin menembus 4 besar dan selama memperkuat Persema Junior Syukrian tidak sendirian, pemain yang bersama Syukrian tersebut adalah pemain yang juga pernah memperkuat Arema era 88 seperti Aji Santoso.
Dalam diklat tersebut pendiri Arema Alm. Acub Zaenal kepincut melihat permainan dalam peresmian Liga Sawangan dari pemain yang akrab dipanggil Syukrian ini, sehingga ayah dari Sam Ikul ini mengajak Syukrian bergabung bersama Arema pemain yang sekarang ini menjadi pelatih kiper di salah satu klub profesional Persik Kediri ini karena Syukrian adalah arek Malang asli. Dari Alm. Acub Zaenal lah paling berjasa bagi Syukrian bisa meniti karier seperti sampai saat ini bahkan orang yang bejasa juga dalam membimbing Syukrian adalah Bang Ovan Tobing.
Saat bersama Arema Syukrian menceritakan banyak sekali suka dukanya namun semua itu dijalaninya dengan sabar hingga bisa meraih apa yang pernah diharapkan oleh seluruh pemain yaitu klub yang dibelanya menjadi juara . Dalam menjalani suka dukanya tersebut Syukrian sangat menikmatinya karena pada saat itu Arema lebih memfokusakan pada pembinaan mental, memang pada saat itu para pemain benar – benar digembleng mentalnya seperti dicaci maki, disuruh bawa dan mencuci sepatu senior namun semua tetap dijalani dan dinikmatinya.
Pemain yang mempunyai nama lengkap Andi Muh. Syukrian ini sebelum bergabung dengan tim berlogo kepala singa ini pernah ikut di Persema Junior sebelum ikut dalam diklat Sawangan di Jakarta (Pelita Jaya) mulai tahun 1985 hingga 1987, selama ikut dalam Persema Junior dalam kejuaran piala Suratin menembus 4 besar dan selama memperkuat Persema Junior Syukrian tidak sendirian, pemain yang bersama Syukrian tersebut adalah pemain yang juga pernah memperkuat Arema era 88 seperti Aji Santoso.
Dalam diklat tersebut pendiri Arema Alm. Acub Zaenal kepincut melihat permainan dalam peresmian Liga Sawangan dari pemain yang akrab dipanggil Syukrian ini, sehingga ayah dari Sam Ikul ini mengajak Syukrian bergabung bersama Arema pemain yang sekarang ini menjadi pelatih kiper di salah satu klub profesional Persik Kediri ini karena Syukrian adalah arek Malang asli. Dari Alm. Acub Zaenal lah paling berjasa bagi Syukrian bisa meniti karier seperti sampai saat ini bahkan orang yang bejasa juga dalam membimbing Syukrian adalah Bang Ovan Tobing.
Saat bersama Arema Syukrian menceritakan banyak sekali suka dukanya namun semua itu dijalaninya dengan sabar hingga bisa meraih apa yang pernah diharapkan oleh seluruh pemain yaitu klub yang dibelanya menjadi juara . Dalam menjalani suka dukanya tersebut Syukrian sangat menikmatinya karena pada saat itu Arema lebih memfokusakan pada pembinaan mental, memang pada saat itu para pemain benar – benar digembleng mentalnya seperti dicaci maki, disuruh bawa dan mencuci sepatu senior namun semua tetap dijalani dan dinikmatinya.
Bergabung dengan Arema pada saat itu Sukrian masih duduk
dibangku sekolah menengah atas saat itu kelas 3, pemain yang bernomor punggung
1 di Arema dulu memperkuat Arema mulai tahun 1988 hingga 1995. Saat bergabung
bersama Arema usia Syukrian terbilang cukup muda yaitu 19 tahun, memang usia
Syukrian terbilang cukup muda namun permainannya patut diacungi jempol sampai –
sampai Syukrian pernah dijuluki Si Jago Becek bahkan kalau Arema main waktu
hujan Syukrian menjadi kiper utama.
Dalam memperkuat Arema Syukrian masalah gaji pun hampir tak pernah dipikirkannya, namun suasana kekeluargaanya yang membuat mental, loyalitas, kekompakan dan motivasi para pemain yang membuat betah bertahan bermain bersama Arema. Syukrian mengungkapkan bahwa gaji yang pernah diterimanya pun pada saat itu sekitar Rp. 60.000,- para pemain Arema pada saat itu tidak melihat materi rasa hanya rasa kekeluargaannya bisa mengantarkan Arema bisa menuju tangga juara.
Para pemain yang pernah ikut bergabung bersama Arema tidak akan merasa rugi bergabung bersama karena dari Aremalah bisa mencetak talenta – talenta terbaik hingga bisa menjadi pemain yang bisa memperkuat timnas Merah Putih sebut saja seperti Aji Santoso dan apabila tidak lagi memperkuat Arema para pemain pasti tidak sulit untuk mencari klub lain malahan klub yang akan memanggil pemain tersebut untuk bergabung.
Pernah Arema melakukan tour Kalimantan melawan Persisam, Barito Putra dan Bontang para pemain belum gajian selama 3 bulan sebagian para pemain mogok untuk ikut tour tersebut dan yang berangkat dalam tour tersebut hanya 12 orang dan yang menjadi cadangan waktu itu saya (Syukrian) dan Panus Korwa, kalo cadangan cidera semua sudah tidak ada pemain pengganti lagi.
Dari situlah Pak Mislan yang pernah memegang Arema membantu masalah gaji pemain dengan melihat Arema bermain total yang pada waktu itu hanya bermain dengan 12 pemain. Syukrian menjadi seorang kiper memang sudah menjadi cita - citanya, menjadi seorang kiper pria yang keturunan Bugis ini terinspirasi dari penjaga gawang berkebangsaan Jerman yang bernama Harrand Schumaker yang pada waktu itu bermain untuk klub bayern Munchen.
Dalam memperkuat Arema Syukrian masalah gaji pun hampir tak pernah dipikirkannya, namun suasana kekeluargaanya yang membuat mental, loyalitas, kekompakan dan motivasi para pemain yang membuat betah bertahan bermain bersama Arema. Syukrian mengungkapkan bahwa gaji yang pernah diterimanya pun pada saat itu sekitar Rp. 60.000,- para pemain Arema pada saat itu tidak melihat materi rasa hanya rasa kekeluargaannya bisa mengantarkan Arema bisa menuju tangga juara.
Para pemain yang pernah ikut bergabung bersama Arema tidak akan merasa rugi bergabung bersama karena dari Aremalah bisa mencetak talenta – talenta terbaik hingga bisa menjadi pemain yang bisa memperkuat timnas Merah Putih sebut saja seperti Aji Santoso dan apabila tidak lagi memperkuat Arema para pemain pasti tidak sulit untuk mencari klub lain malahan klub yang akan memanggil pemain tersebut untuk bergabung.
Pernah Arema melakukan tour Kalimantan melawan Persisam, Barito Putra dan Bontang para pemain belum gajian selama 3 bulan sebagian para pemain mogok untuk ikut tour tersebut dan yang berangkat dalam tour tersebut hanya 12 orang dan yang menjadi cadangan waktu itu saya (Syukrian) dan Panus Korwa, kalo cadangan cidera semua sudah tidak ada pemain pengganti lagi.
Dari situlah Pak Mislan yang pernah memegang Arema membantu masalah gaji pemain dengan melihat Arema bermain total yang pada waktu itu hanya bermain dengan 12 pemain. Syukrian menjadi seorang kiper memang sudah menjadi cita - citanya, menjadi seorang kiper pria yang keturunan Bugis ini terinspirasi dari penjaga gawang berkebangsaan Jerman yang bernama Harrand Schumaker yang pada waktu itu bermain untuk klub bayern Munchen.
Menjadi seorang kiper pada waktu dulu sangat terlihat
perbedaannya, kalau sekarang kiper sudah ada yang melatih namun untuk mentalnya
sering gampang downdan dikontrak kalau sudah mendapat gaji mereka malas dan
kalau waktu dulu seorang kiper harus dituntut untuk menjadi yang terbaik tanpa
harus ada pelatih kiper serta belajar untuk menjadi seorang penjaga gawang
harus belajar otodidak.
Dengan belajar secara otodidak Syukrian sering menjadi penyelamat gawang Arema dari kebobolan, pernah dalam suatu pertandingan Arema melawan Niac Mitra berhadapan dengan Al Hadad dan Mustakim secara man to man namun tidak ada satu gol pun yang tercipta.
Sosok yang pernah melejit sebagai pelatih kiper Persik ini mempunyai harapan besar terhadap Arema Indonesia yang sekarang ini dilatih oleh pelatih asal Republik Ceska Miroslave Janu agar tetap bisa mempertahankan segala prestasi yang pernah diraih
Sejumlah prestasi yang pernah diraih oleh Arema juga tak lepas dari dukungan suporter yang selalu setia mendukung, dalam hal ini Aremania yang dulu dianggap Syukrian belum ada waktu Syukrian menjadi bagian dari Arema bisa selalu tetap mendukung , menjaga sportivitas dan setia menemani dikala Arema bertanding serta Aremanita yang memberikan sebagian cintanya terhadap tim yang selalu didukungnya tersebut terlebih dikala timnya terbelit masalah.
Dengan belajar secara otodidak Syukrian sering menjadi penyelamat gawang Arema dari kebobolan, pernah dalam suatu pertandingan Arema melawan Niac Mitra berhadapan dengan Al Hadad dan Mustakim secara man to man namun tidak ada satu gol pun yang tercipta.
Sosok yang pernah melejit sebagai pelatih kiper Persik ini mempunyai harapan besar terhadap Arema Indonesia yang sekarang ini dilatih oleh pelatih asal Republik Ceska Miroslave Janu agar tetap bisa mempertahankan segala prestasi yang pernah diraih
Sejumlah prestasi yang pernah diraih oleh Arema juga tak lepas dari dukungan suporter yang selalu setia mendukung, dalam hal ini Aremania yang dulu dianggap Syukrian belum ada waktu Syukrian menjadi bagian dari Arema bisa selalu tetap mendukung , menjaga sportivitas dan setia menemani dikala Arema bertanding serta Aremanita yang memberikan sebagian cintanya terhadap tim yang selalu didukungnya tersebut terlebih dikala timnya terbelit masalah.
Sedangkan untuk persepakbolaan Indonesia Syukrian berharap
bisa menjadi dewasa dan semua harus ditata ulang mulai dari atas seperti PSSI
yang menaungi seluruh hajat persepakbolaan di seluruh Indonesia dengan begitu
tidak akan ada persepakbolaan yang dianggap sepak bola saingan, yang akhir –
akhir ini saling merasa mengaku paling benar dan fair. Sehingga muncullah LPI
yang mengaku bahwa liga ini adalah liga yang lebih profesiaonal akan tetapi
masyarakat diharapkan bisa berpikir lebih positif dalm menangggapi hal ini.
Informasi Pribadi
Nama Lengkap : Andi Muh. Syukrian. SE
Tanggal Lahir : Malang, 14 Oktober 1968
Istri : Nunung Supartina. SE
Anak :
1. Andi M. Herdiansyah,
2. Andi Nadia Permatasari
3. Andi Sintia Dewi
Prestasi
- Persema Junior 1987 4 besar Piala Suratin
- Diklat sawangan 1987 juara 2 antar Diklat se Indonesia
- Arema 1988 – 1995 juara Galatama 1992
- Persik Kediri 2002 – 2011 Juara Liga 2003 - 2006
Informasi Pribadi
Nama Lengkap : Andi Muh. Syukrian. SE
Tanggal Lahir : Malang, 14 Oktober 1968
Istri : Nunung Supartina. SE
Anak :
1. Andi M. Herdiansyah,
2. Andi Nadia Permatasari
3. Andi Sintia Dewi
Prestasi
- Persema Junior 1987 4 besar Piala Suratin
- Diklat sawangan 1987 juara 2 antar Diklat se Indonesia
- Arema 1988 – 1995 juara Galatama 1992
- Persik Kediri 2002 – 2011 Juara Liga 2003 - 2006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar