4.Meski Cedera Nkong Memaksa Main
Banyak nyinyir ketika N'Kong yang lama didera cedera tidak bisa menunjukkan skill, banyak pula yang skeptis dengan aksi N'Kong yang lama tidak ditunjukkan usai golnya melawan Pelita akhir April lalu.
Tetapi N'Kong adalah N'Kong, sosok yang oleh Suharno dianggap bandel karena dia adalah pemain yang paling keras melawan cedera yang diderita. Ya benar, selama menderita cedera panjang, NKong menunjukkan keinginan sembuh lebih tinggi dibandingkan pemain lain. Suharno pun sempat terkejut, "N'Kong adalah pemain unik, meski saya tahu dia cedera, namun dia tetap semangat dalam menjalani latihan keras, baru jika dia benar-benar tidak bisa main dia bakal berhenti," kata Suharno.
Buah keras kepala itu dia tunjukkan saat melawan Persiba, meski tidak tampil selama 90 menit karena selangkangan (abduktor) dia masih cedera. NKong berhasil mencetak satu gol bersama Seme Patrick, dan Ridhuan.
Sebuah semangat yang luar biasa dari pemain yang gampang cedera.
5.Ini Bukan Dukun
Suharno menangis, ya dia mengaku di klub ini dia benar-benar sangat dihargai oleh suporter sebagai sosok pelatih. "Saya tidak bisa melupakan kejadian itu, fantastis," tuturnya.
Yang menarik, gaya Suharno usai memenuhi target lolos degradasi sangat mirip dengan dukun. Redaksi pun langsung teringat ketika Suharno datang pertama kali. "Saya tidak punya kekuatan sihir yang membuat Arema lolos otomatis. Karena semua dipengaruhi oleh pemain. Pemain yang berjuang di lapangan, Saya hanya mengarahkan," tuturnya.
Jelas bukan dukun ya cak?
6. 6 pemain Arema IPL Pindah Ke Arema ISL
Ketika bermain di IPL tidak merasakan ketidaknyamanan. 5 pemain yang pernah membawa Arema menjadi juara Indonesia dan runner up yaitu Dendi Santoso, Kurnia Meiga, Sunarto, Alfarisi, Muhammad Ridhuan plus pemain timnas Hendro Siswanto yang saat itu memperkuat Arema IPL hengkang.
Ke enam pemain itu sangat ditunggu oleh Aremania mengingat selama putaran pertama prestasi Arema jeblok dan menjadi lelucon tim lain di ISL. "Saya ingin memperkuat tim ini karena merasa tidak nyaman bermain di IPL, dan saya ingin membawa Arema lolos dari degradasi," tutur Ridhuan.
7. Ketika Jacksen Rasis
Suasana panas timbul di ruang pers room stadion Kanjuruhan. Usai Joko Susilo
membela pemain agar jangan disalahkan. Maka komentar dari Jacksen sangat
melecehkan pemain Jawa. "Pemain Jawa sangat sering jatuh, saya sebenarnya
tahu, dan sudah mengintruksikan kepada pemain, bahwa kita ada di Jawa, dan anak
Jawa terutama Malang, Kediri dan Surabaya sering pura-pura jatuh dan berteriak,
saya bilang kepada mereka supaya tidak emosi" kata Jacksen dalam pers
konference usai pertandingan.
Mendengar uraian itu, tanpa permisi dan salaman, Joko Susilo langsung keluar
ruangan.http://www.wearemania.net/arema-news/1791-jacksen-sebut-pemain-jawa-sering-pura-pura
Tidak ada komentar:
Posting Komentar