Kamis, 11 Oktober 2012

Cinta arema dan jas merah....



Arema voice Cinta Arema
Video ini sebagai perenungan : " BETAPA INDAHNYA KEBERSAMAAN ".
Terlebih dan kurangnya berbagai sosok yg ada di dalam video ini, kalian adalah orang beruntung yang bisa ikut menjadi saksi betapa dasyatnya arema dan aremania bila bersatu.Karena video ini bakal menjadi saksi sejarah dan bakal dilihat oleh anak cucu kita kelak.
\
“Arema are more than just a football club. They are a way of life. They are the St. Pauli of Indonesia. A culture with in a culture. Satu Jiwa, one heart or one soul”

Lucky Adrianda Zainal :
Air mata haru menetes ketika mengetahui Arema juara. Amanat sang jenderal yang juga ayahandanya Acub Zainal berhasil di wujudkan. Lengsernya sang guru Ebes Sugiyono juga dibuktikan dengan hadiah piala wapres. Saya banyak hutang pada Papi (Acub Zainal) dan Ebes, keduanya adalah mentor saya dan mereka berharap banyak pada saya, tak heran ketika tahu Arema juara saya senangnya bukan main, bahkan sampai nangis segala , kenang Lucky. Lucky tahu benar, bagaimana ia yang dulunya hijau soal bola akhirnya menjadi orang yang gila bola. Lucky adalah salah satu pilar penting dalam manajemen Arema saat itu, walaupun dinodai dengan masa 1 tahun skorsingnya akibat mencabut bendera pojok ketika Arema bertandang ke Pelita Jaya di Lebak Bulus. Ia adalah sosok yang dekat dengan semua kalangan, tidak sombong, dan enak diajak berbicara. Ia juga pandai memotivasi pemain.

Ovan Tobing :
Manajer Arema saat Lucky menjalani skorsing ini adalah orang yang paling dekat dengan pemain. Ia mampu memompa semangat pemain, dengan kata-katanya yang menggelegar. Ia pun satu-satunya orang yang mampu mendinginkan suasana stadion ketika sedang panas. Tak hanya menjalani manajerial Arema secara tim. Ovan juga dikenal sebagai orang yang rajin mencari pemain-pemain berbakat. Sebut saja Singgih Pitono yang ditemukannya ketika turun ke desa-desa mencari pemain berbakat. Pria Batak berambut gondrong yang sudah menjadi AREMA ini memang dikenal orang yang sangat serius ketika bertugas

“Arema Takkan Lupa Akan Sejarah”
JAS MERAH (JAngan Sampai MElupakan sejaRAH)
Kita tidak akan ada artinya tanpa kehadiran orang tua kita, mbah-mbah kita, dsb. Begitu juga Arema tidak akan ada tanpa kehadiran orang-orang yang bisa disebut pahlawan bagi rakyat Arema. Orang-orang seperti Sam Lucky AZ beserta Ebes (Alm) Acub Zainal, Sam Ovan Tobing, Sam Derek (seng ewud Armada), Ebes Gandhi,dll. Mereka dengan penuh dedikasi berjuang sekuat tenaga dan pengobanan yang tidak sedikit demi kelangsungan hidup Arema.Begitu juga dengan pemain Arema di masa lalu yg mempunyai semangat, dedikasi, dan loyalitas yang tidak perlu diragukan lagi.

Kami Aremania menghormati orang-orang yang pernah berjasa di Arema Mulai pendiri Arema Jendral Acub Zaenal ,Ebes Sugiono, Sam ikul, Pak Mislan, Vigit, Eko Subekti, Ovan Tobing, Alm Gandi Yogatama, Daryoto Setiawan, SBW, Iwan Kurniawan, M.Nur, Gunadi, Rendra Krisna, Edy Rumpoko dan seterusnya. Untuk itu kami harapkan jangan sampai ada hujat-menghujat atau menjelek-jelekan simbol Arema di atas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar