Wearemania.net - Berbagai Pengetahuan yang dihimpun oleh redaksi
- Dalam pertandingan derby kota Malang di Liga Indonesia musim 1999/2000 Arema sukses mendouble Persema dengan skor 1-0 dan 2-1.
- Di Final Piala Liga tahun 1992 Arema dikalahkan oleh Semen Padang dengan skor 0-1. Andai saja tidak gagal, Arema bisa sukses besar merebut gelar double winner (juara Galatama & Piala Liga).
- Sejak Ligina VI Arema sejatinya menemukan kembali bombernya yang tiap musimnya mencetak gol minimal 10 di musim tersebut:
- Debut Arema di pentas Liga Pertamina 2004 berjalan memuaskan. Bertanding di hadapan puluhan ribu Aremania Arema menggasak tim tamu Persigo Gorontalo dengan skor 3-0. Di babak pertama punggawa-punggawa Arema yang ditombaki oleh Striker Junior Lima Filho tak kuasa mencetak satupun gol. Faktor keberuntungan nampaknya tidak menyertai Arema ketika itu. Namun di babak kedua muncul keajaiban ketika Nanang Supriyadi yang tampil sebagai second line memecah kebuntuan dan mencetak 3 gol ke gawang Persigo. Arema memenangkan laga perdana ketika itu dan berhasil menunggangi capolista. Di akhir pertandingan Nanang Supriadi - gelandang mungil Arema mendapat hadiah peluk haru dari tangan partner sekampungnya dan tak lain dirigen Aremania itu sendiri, Yuli Sumpil.
- Singgih Pitono memperkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi World Cup 1994, Grup C - Asia. Total ia mencetak 1 gol pada waktu itu.
- Salah satu diantara trio lini belakang Arema di Liga Indonesia 2002, Andi Setiono memperkuat Putra Samarinda. Bersama Charis Yulianto dan Aris Susanto ia menjadi pilihan utama Daniel Rukito untuk mengawal lini belakang Arema.
- Di akhir tahun 2001 sempat terjadi tarik ulur perebutan pemain antara Arema dan Persema. Pemain yang dimaksud adalah Andi Sutrisno yang sering bermain di posisi penyerang. Pada akhirnya Persema 'memenangkan' perebutan tersebut dan Andi Sutrisno bermain di klub Persema hingga semusim kemudian. Di tahun 2003, Andi Sutrisno akhirnya memperkuat Arema meskipun tidak sampai full hingga akhir kompetisi.
- Di musim 2002, Arema pernah membidik beberapa pemain berikut, meskipun beberapa diantaranya mengalami kegagalan :
- Hermawan, salah seorang stoper Arema musim ini adalah bagian dari skuad Arema Junior (U-18) yang berhasil menduduki posisi 4 besar di Piala Suratin 2001. Padahal saat itu Arema Junior bersama Akademi Arema masih terhitung baru berdiri.
- Di akhir tahun 2001, PSSI menerbitkan aturan baru bahwa setiap tim wajib memiliki 3 orang pemain U-21. Daniel Rukito akhirnya ditugaskan oleh manajemen Arema untuk mencari pemain berusia U-21 tersebut hingga terpilih 3 nama Hermawan(Arema Junior), Johan Prasetyo dan Suswanto(Diklat Salatiga).
- 3 pemain U-21 Arema akhirnya pernah memperkuat Tim Nasional U-20 di tahun 2002. Karir di klub, hanya Hermawan yang akhirnya standby di Arema untuk beberapa musim, sedangkan Johan Prasetyo dan Suswanto tidak pernah menapakkan lagi di tim Arema selepas bedhol desa ke Persik, 8 tahun silam.
- Setelah berada di Grup Timur selama 2 musim berturut-turut, pada Liga iNdonesia 2002 Arema dipindah ke Grup Barat dan bersaing dengan klub besar seperti Persija, PSPS, Persikota, Persita, Semen Padang, dll.
- Konsekuensi 'pisahnya' Arema dengan Persema memberikan nuansa tersendiri. Sebanyak 24 Tim LBM 2002, dipastikan akan Beraksi di Stadion Gajayana. Insan bolamania di kota Malang bernasib paling beruntung dibanding daerah lainnya. Mereka benar-benar seperti dimanja PSSI, karena 24 tim yang berlaga di LBM 2002, akan beraksi di Stadion Gajayana, Malang, akibat masuknya Arema Malang ke Grup B (Wilayah Barat). Sebelumnya, paling mereka hanya bisa menyaksikan aksi 14 tim di Wilayah Timur. Akibatnya, ditahun tersebut tidak ada klub sepakbola yang tidak memainkan away di Stadion Gajayana Malang(kandang Arema dan Persema).
- Pada 23
Desember 2001 Arema melakukan ujicoba melawan tuan rumah Persela
Lamongan di Stadion Surajaya. Arema memenangkan pertandingan skor 3-1,
dengan gol yang dicetak oleh Jamie Rojas (menit ke-6 dan 26) serta Didit
Thomas (61'). Sekitar 150-200 Aremania hadir dalam pertandingan ujicoba
tersebut.
Di hari yang sama, Petrokimia Putra menang telak atas saudara sekotanya, Persegres dalam derby ujicoba dengan skor 13-0. - Menjelang tutup tahun 2001, Arema mengadakan ujicoba dengan PKT Bontang. Skor akhir 2-1 untuk kemenangan Arema. Gol Arema dicetak oleh Nanang Supriadi dan Jaime Rojas.
- Arema meraih Juara III Piala Kraton 2001. Pada perebutan peringkat 3, Arema mengalahkan Barito Putra dengan adu penalti. 2 tendangan penalti dari Barito Putra gagal menemui sasaran setelah salah satunya membentur mistar gawang. Pada pertandingan semifinal sebelumnya, Arema dikalahkah oleh PSS yang dikomandoi oleh Seto Nurdiantoro dan saudaranya Fajar Listyantoro.
- Sedikit jokes ketika halal-bihalal Alm Cak Sutarto di Bululawang pada akhir tahun 2001.
Ketika AREMA beruji coba di sebuah kota di Jawa Timur beberapa waktu lalu dengan hasil nganem ternyata membawa kenangan tersendiri. Pemain bertahan Arema ternyata diakui yang terbaik se Indonesia dan mungkin se dunia. Hal ini bisa dikatakan yang terbaik karena AREMA sekitar 3 bus bertahan di tengah lapangan menangkis serangan 'batu' suporter lawan.(Tribute : Zaldy R.) - Arema sempat melakukan ujicoba terakhir di Stadion Gajayana Malang pada 7 Januari 2002 melawan Persik Kediri. Skor akhir 3-0 untuk kemenangan tim Arema dan dari dua pemain asing Arema, hanya Jamie Rojas yang diturunkan, sementara Marcus Rodriguez duduk di bangku cadangan. Pertandingan tersebut sempat diwarnai insiden kartu merah yang diterima oleh Khusnul Yuli karena menampar salah seorang pemain Persik Kediri. Sekitar 17ribu Aremania hadir dalam pertandingan tersebut. Sebanyak 8000 tiket ekonomi seharga bahkan langsung ludes hanya dalam waktu 2 jam saja. Banyak diantara penonton yang akhirnya memanjat stadion demi menyaksikan ujicoba terakhir tim pujaannya tersebut.
- Pemain Arema yang mencetak gol pada waktu ujicoba tersebut adalah Jamie Rojas(16'), Andi Setiono(47') dan Joko Susilo.
Ligina VI : Rodriguez "Paco" Rubio(10 Gol)
Ligina VII : Ahmad Junaidi(15 Gol, versi RSSSF 13 gol)
Ligina VIII : Johan Prasetyo(14 Gol, versi RSSSF 13 gol)
Ligina IX : Charles Issack Samuel Horik(13 gol)
Ligina X : Junior Lima Filho(13 Gol) dan Rivaldo Costa(12 Gol)
Ligina XI : Emaleu Serge Ngomgue(10 Gol)
Ligina XII : Emaleu Serge Ngomgue(9 Gol di Ligina dan 8 Gol di Copa Indonesia)
Ligina XIII : Emile Mbamba (12 Gol di Putaran II dan 8 Besar Ligina)
ISL 2009/2919 : M. Fakhrudin(8 gol ISL dan 2 gol PI), Roman Chmelo dan Noh Alam Shah (masing-masing 14 gol ISL dan 1 gol PI)
Ligina VII : Ahmad Junaidi(15 Gol, versi RSSSF 13 gol)
Ligina VIII : Johan Prasetyo(14 Gol, versi RSSSF 13 gol)
Ligina IX : Charles Issack Samuel Horik(13 gol)
Ligina X : Junior Lima Filho(13 Gol) dan Rivaldo Costa(12 Gol)
Ligina XI : Emaleu Serge Ngomgue(10 Gol)
Ligina XII : Emaleu Serge Ngomgue(9 Gol di Ligina dan 8 Gol di Copa Indonesia)
Ligina XIII : Emile Mbamba (12 Gol di Putaran II dan 8 Besar Ligina)
ISL 2009/2919 : M. Fakhrudin(8 gol ISL dan 2 gol PI), Roman Chmelo dan Noh Alam Shah (masing-masing 14 gol ISL dan 1 gol PI)
1. Andi Setiono(Pusam)
2. Seto Nurdiantoro(PSS)
3. Eko Purjianto(Pelita Solo)
4. Bambang Harsoyo(Barito Putra)
5. Jaime Rojas(Persema)
Credit To : Pekaruoklis
Thank To Wearemania.....atas artikel"nya Mbois Hebak Pokok e....http://www.wearemania.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar