Si Tukang Sihir “Joao Carlos”
Tukang Sihir … julukan itulah yang disematkan pada diri pria
Brazil satu ini. Joao Carlos atau yang akrab dipanggil Jo, merupakan sosok
gelandang yang memadukan jogo bonito dan kemenangan. Filosofi sepak bola yang
kental dianut di negara kelahirannya. Passing terukur, visi permainan yang
tajam, pandai merancang pola serangan dan diakhiri dengan through pass tajam
adalah sebagian nilai plus yang ada pada adik kandung Carlos de Melo, mantan
gelandang Petrokimia Gresik. Salah satu hal yang membuat ayas kagum dan
menjadikannya sebagai inspirator adalah kelihaiannya memberikan passing tanpa
melihat (no look pass) kepada temannya. Skill yang mampu membuat lawan terkecoh
karena sering lawan lebih memperhatikan gerak tubuh dan arah pandangan matanya.
Sangat wajar kalo Benny Dollo (Bendol) langsung merekomendasikan namanya ke
manajemen Arema untuk segera mengontrak Jo. Satu kebiasaan Bendol yang sangat jarang
ditemui pada saat menilai pemain seleksi Arema saat itu. Bendol begitu terpikat
skill dan visi permainannya, yang tidak dia temui pada pemain seleksi
sebelumnya. Jo pun langsung menjadi sosok yang diagungkan di Malang dan
langsung dibayar lunas dengan mengantarkan Arema juara divisi I dan 2 kali Copa
Dji Sam Soe. Torehan prestasi tersebut ternyata tidak menjadi pertimbangan
Miroslav Janu (pelatih Arema setelah Bendol) untuk mempertahankannya. Janu
mencoret Joao di awal putaran kedua Liga Indonesia 2007. Aremania pun berang
dan menganggap Janu sebagai orang yang akan menghancurkan Arema.
Reaksi itulah yang membuat Jo tidak bisa melupakan Arema dan bertekad
tidak akan membela Persebaya yang notabene merupakan musuh abadi Arema.
Baginya itu adalah pengkhianatan. Pada pre season Liga Djarum Indonesia
2008, Arema melakukan sparring partner melawan Persisam Samarinda, klub
Jo sekarang. Sayang sekali Jo tidak dalam kondisi fit dan memilih tidak
bermain. Mungkin inilah sikap seorang ksatria yang memilih tidak
bermain melawan klub yang membesarkannya dan ini bernilai setingkat
diatas profesionalisme.
Salute buat anda berdua, jasa dan kebesaranmu saat di kota Malang akan selalu Aremania ingat.Salam Satoe Jiwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar